Vape Vs Rokok,Mana yang Lebih Bahaya untuk Kesehatan Kita?

December 12, 2020 Lucu Banget 0 Comments

MejaQQ - Baru-baru ini pemerintah resmi menetapkan kenaikan cukai hasil tembakau atau cukai rokok sebesar 12,5 persen pada tahun depan.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut alasan untuk menaikkan cukai rokok ini agar prevalensi perokok anak di usia 10-18 tahun turun dari 9,1 persen menjadi 8,3 persen di 2024.

Meski nantinya diharapkan jumlah perokok jadi lebih berkurang karena harganya yang naik, namun saat ini sudah ada vape atau rokok elektronik, yang memang dalam beberapa tahun terakhir digandrungi oleh banyak orang.Daftar MejaQQ

Terlebih, mayoritas masyarakat percaya bahwa kandungan zat dalam vape lebih aman dibandingkan rokok konvensional, sehingga berisiko pengguna vape mengalami peningkatan.


Apakah benar vape lebih aman dari rokok?
Seperti halnya dengan rokok konvensional, vape juga mengandung nikotin yang membuat penggunanya menjadi ketagihan dan bisa berbahaya bagi perkembangan otak anak-anak, remaja, dan janin.

Selain nikotin, uap yang dihasilkan dari vape juga mengandung zat berbahaya seperti diacetyl (bahan kimia yang bisa memicu penyakit serius pada paru) dan logam berat seperti nikel, timah, dan timbal.

Vape pun telah dikaitkan dengan ribuan kasus cedera serius pada paru-paru, bahkan beberapa di antaranya mengakibatkan kematian.BandarQ Online

Meski penyebab pastinya masih belum diketahui, Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) merekomendasikan agar orang tidak menggunakan vape.

Beberapa waktu lalu Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), pernah mengatakan, vape mengandung senyawa karsinogen yang bisa merangsang kanker. Beberapa studi telah menunjukkan, bahan karsinogen tak hanya pada rokok konvensional, tapi juga elektrik.

"Rokok konvensional memang tidak menimbulkan kanker paru dalam sehari, butuh kurang lebih 15 tahun. Tentunya tidak berbeda dengan rokok elektrik. Semakin lama dan semakin dini mengonsumsi akan mempercepat kanker," jelas dr Agus.

0 comments: