Kenapa Gorengan Tidak Di Anjurkan Untuk Menu Berbuka Puasa?Ini Alasannya
MejaQQ - Rasa nya belum lengkap jika menu goreng tidak tersedia di jam berbuka puasa,Gorengan bukan hanya bisa memuaskan rasa lapar, tetapi gorengan juga selalu memiliki daya tariknya sendiri untuk disantap kapan saja.Situs Majalah OnlineKandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat makanan ini sulit dicerna. Apalagi jika kita mengonsumsinya langsung setelah berbuka alias menjadi makanan pertama. Pencernaan kita tentu akan terbebani dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi pada gorengan.
Hal ini juga akan mengganggu dan menghambat penyerapan nutrisi dari makanan yang selanjutnya kita konsumsi saat berbuka. Kondisi ini akan direspon tubuh dengan memberi sinyal rasa lapar. Akibatnya, kita jadi mengonsumsi lebih banyak makanan untuk merasa kenyang.
Berikut Beberapa Alasan Gorengan Tidak Di Anjurkan Untuk Menu Berbuka Puasa
Lemak trans tinggi
Ada dua jenis lemak trans. Pertama, lemak trans alami yang hadir dalam jumlah sedikit di dalam makanan, seperti daging dan produk susu. Kedua, lemak trans buatan yang terbentuk ketika lemak jenuh melalui proses hidrogenasi, yang muncul saat makanan digoreng pada suhu tinggi.
Proses ini akan mengubah struktur kimiawi lemak, sehingga nantinya akan lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh. Alhasil, akan timbul berbagai efek buruk bagi kesehatan akibat kandugan lemak trans. Mulai dari meningkatnya risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, hingga obesitas.
Penyebab Berbagai Penyakit Kronis
Makan gorengan mungkin tidak terlalu berdampak secara langsung untuk kita. Namun, lemak jahat atau Low-Density Lipoprotein (LDL) yang terdapat di makanan murah meriah ini bisa menumpuk dalam tubuh. Selain menimbulkan kegemukan, lemak jenis ini bisa menyebabkan pembentukan plak pada pembuluh darah.
Plak atau kerak inilah yang menghambat aliran darah dan dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Proses pengolahan makanan pada suhu tinggi juga akan memicu terbentuknya zat karsinogenik. Oleh karena itu, gorengan yang lezat itu bisa menjadi penyebab kanker.Agen BandarQ Online
Memicu Asam Lambung dan Sembelit
Buat yang pernah mengalami masalah pencernaan, seperti refluks, GERD, atau heartburn, jauhilah gorengan sebisa mungkin. Makanan yang berminyak akan membuat esofagus bagian bawah mengendur. Pada kondisi ini, asam lambung bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa terbakar atau mual.
Sebaiknya hindari memakan gorengan saat berbuka. Sebabnya, kandungan lemak jenuh yang ada pada gorengan dapat merangsang produksi asam lambung.
Kelebihan asam lambung akan menyebabkan heartburn atau perasaan panas di sekitar ulu hati. Selain itu, gorengan yang miskin kandungan serat juga akan menghambat gerak peristaltik saluran pencernaan sehingga bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit.
Tinggi Kandungan Acrylammide
Acrylamide adalah suatu zat kimia yang terbentuk di dalam makanan ketika dimasak pada suhu tinggi, salah satunya digoreng. Zat ini dihasilkan dari reaksi kimia antara gula dan asam amino, bernama asparagin.
Kandungan acrylamide yang tinggi biasanya terdapat pada makanan bertepung, seperti kentang goreng, ayam goreng, dan lain sebagainya.BandarQ Online
Sebuah penelitian yang dibuat dalam International Journal of Cancer, menemukan bahwa zat acrylamide beresiko menimbulkan penyakit kanker ginjal, kanker endometrium, dan kanker ovarium.
Resiko Diabetes
Satu lagi risiko penyakit kronis yang bisa timbul akibat kebanyakan makan gorengan, yaitu diabetes. Hal ini dibuktikan oleh sejumlah penelitian yang menyatakan bahwa orang yang makan makanan digoreng lebih dari 4-6 porsi per minggu cenderung mengalami resistensi insulin daripada mereka yang makan makanan ini dengan porsi yang lebih sedikit dalam satu minggu.
0 comments: